Iblis telah rela menjadi contoh bagi manusia, bahwa ketaatan adalah hal yang utama. Iblislah yang melanggar syari'at pertama, hukum Allah yang menyuruhnya tunduk sujud pada Ayahanda Adam. Iblis menolak untuk menyembah Ayahanda Adam, bisa jadi karena ia sombong ataupun tahu bahwa tiada yang patut disembah kecuali Allah. Namun di sinilah, hukum Allah, perintah Allah itu lebih utama daripada pengetahuan Iblis yang terbatas atau cinta butanya. Berterimakasihlah pada Iblis, kita jadi tahu bahwa syari'at itu harus ditaati jika itu memang sudah diperintahkan. Jangan lagi kita terperosok, seperti Ayahanda Adam yang juga menjadi pelanggar syari'at kedua: mendekati pohon terlarang itu.
Terimakasih Iblis
Ah. Sebenarnya aku benci iblis, mengapa dia harus ada? karena ulah dialah akhirnya kita berjubelan sesak di dunia ini. Namun, semua ini pasti sudah ditentukan... ya bahkan sebelum iblis itu ada. Ada satu rahasia, di mana kita bisa belajar pada iblis. Ia adalah makhluk yang pernah bertemu Allah, bertemu Nabi Adam, bertemu malaikat, pernah di surga, ini tanda ia istimewa. Ia mengenal Allah, bahkan pernah bertemu dan berbincang. Level kita berbeda dengannya. Ia tahu semua kebaikan Allah, kebesaran Allah, lebih besar dari yang kita ketahui . Kita kalah jauh, sejauh jarak antara x,y,z yang tidak akan pernah bertemu. Namun dari iblis, kita bisa belajar bahwa mengenal, cinta, dan tahu saja tidak cukup.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment