kreatif pada tempatnya;

Ujian PJJ Maula SBM

Nama: Muhammad Maula Nurudin Alhaq
Jurusan: Kewirausahaan SBM


Soal-1
Terdapat 2 model pembelajaran Pendidikan Tatap Muka dan Pendidikan Jarak Jauh. Tentunya kedua model  tersebut memiliki beberapa perbedaan.


Jelaskanlah perbedaan dari sisi:
1. Pengajar (Guru/Dosen)
2. Peserta Didik (Siswa/Mahasiswa)
3. Bahan Ajar yang digunakan


Jawaban:
1. Dari sisi Pengajar (Guru/Dosen), beberapa perbedaan dari 2 model pembelajaran pendidikan tatap muka dan pendidikan jarak jauh adalah:
Tatap muka: Pengajar masih harus tatap muka dengan peserta didik. Dalam model pembelajaran tatap muka, sebenarnya dapat dilakukan dengan periodik ataupun insidental. Namun yang terpenting adalah dosen mampu meluangkan waktunya untuk bertemu dengan peserta didik sesuai dengan jadwal yang disepakati agar terjadi interaksi dan peserta didik merasa mempunyai pengajar karena bagaimanapun kehadiran manusia secara nyata tidak dapat digantikan hanya lewat media (sisi kemanusiaan harus tersentuh). Pertemuan yang terjadi digunakan dosen untuk memberikan tutorial, memberikan arahan, konseling dan juga tugas. Dosen harus lebih bijak memanfaatkan waktu saat tatap muka, ia harus berpikir apa yang paling efektif dilakukan saat tatap muka berlangsung. Jika peserta didik mampu mandiri dalam mempelajari bahan ajar, maka pengajar tak perlu lagi menghabiskan waktu tatap muka untuk memberikan materi bahan ajar, mungkin hanya diberikan secara umum saja. Fungsi pengajar adalah sebagai fasilitator, sehingga terjadi komunikasi dua arah yang melahirkan interaksi menyenangkan. Hasil yang ingin dicapai, mahasiswa mampu mencapai target kompetensi dari indikator-indikator yang ada karena model pembelajaran tatap muka ini terkadang mempunyai kompetensi yang lebih tinggi dan lebih mengikat karena ada target yang harus dicapai sesuai dengan jadwal yang telah disepakati.
Pendidikan Jarak Jauh: Berbeda dengan tatap muka, dalam pendidikan jarak jauh pengajar memang disetting untuk tidak melakukan tatap muka. Hal inilah yang harus diperhatikan oleh para pengajar PJJ, sistem pembelajaran ini harus mengedepankan keahlian sang pengajar dalam memanfaatkan media-media yang ada untuk melakukan PJJ. Jika dosen tidak mampu memanfaatkan media yang ada dan tidak mengetahui alur kerja dalam PJJ, maka akan terjadi pembelajaran yang tidak optimal. Pengajar juga harus mempunyai keahlian untuk membuat dirinya terasa dekat dengan peserta didik, agar proses pembelajaran menjadi hidup dan dinamis, dari sinilah dibutuhkan ide-ide kreatif agar PJJ menjadi sustainable. Pengajar pun harus mempunyai jadwal-jadwal dalam melakukan PJJ dan komitmen terhadap jadwal itu agar manajemen pembelajaran PJJ dapat dilakukan sesuai standar operasional yang berlaku dan diharapkan outputnya sesuai dengan kompetensi yang diharapkan.


2. Dari sisi Peserta Didik (Siswa/Mahasiswa), beberapa perbedaan dari 2 model pembelajaran pendidikan tatap muka dan pendidikan jarak jauh adalah:
Tatap Muka: Dalam model pembelajaran ini, siswa diberikan kesempatan untuk bertemu dengan pengajar secara tatap muka langsung di dunia nyata sesuai jadwal yang telah ditentukan. Namun, tetap peserta didik harus mandiri dalam mempelajari materi karena pengajar dalam tatap muka biasanya dimanfaatkan untuk menyepakati cara kerja, membahas laporan atau hasil diskusi, serta merancang kegiatan berikutnya. Tetap proses memahami pelajaran dibebaskan kepada peserta didik.
Pendidikan Jarak Jauh: Peserta didik harus mempunyai karakter: mandiri, luwes, disiplin, komitmen terhadap jadwal belajar (manajemen waktu), keterkinian, dan ketepatan dalam proses pembelajaran. Dalam model ini, peserta didik tidak bertemu langsung dengan pengajar, peserta didik hanya menggunakan media dalam transfer ilmu atau informasi lainnya dengan pengajar. Media yang digunakan pun luas, dari yang tradisional hingga modern asalkan esensi penyampaian materi tersampaikan secara optimal sesuai dengan komptensi yang diinginkan. Di sinilah dituntut kemandirian peserta didik sebagai pembelajar yang otonom atau indipenden, yang menentukan berhasil atau tidaknya proses ini adalah dari sisi peserta didik itu sendiri. Maka, ia harus menyelesaikan dirinya sendiri dahulu agar mampu mengikuti PJJ ini dan mendapatkan hasil yang terbaik.


3. Dari sisi bahan ajar yang digunakan, beberapa perbedaan dari 2 model pembelajaran pendidikan tatap muka dan pendidikan jarak jauh adalah:
Tatap Muka: Bahan ajar yang digunakan dalam model ini mungkin akan lebih luas cakupannya. Karena terjadinya interaksi secara langsung di dunia nyata membuat kegiatan belajar menjadi lebih hidup dan bervariasi. Bahan ajar yang digunakan pun bervariasi, dari bahan ajar cetak sampai digital semua dapat dilakukan. Bahan ajar dapat berupa panduan, modul, multimedia, e-learning, dan lain-lain. Di model ini, bahan ajar mampu disesuaikan dengan kegiatan tatap muka yang diberikan, sehingga bahan ajar jadi lebih tepat untuk peserta didik, tidak berlebihan atau tidak kekurangan: tepat.
Pendidikan Jarak Jauh: Bahan ajar yang digunakan tentunya selalu berkembang dari masa ke masa. Model ini menuntut bahan ajar yang dapat diterima oleh semua peserta didik karena penyebaran bahan ajar tidak terbatas, dari ujung dunia ke ujung dunia. Padahal kita ketahui bahwa antara tempat lain dengan yang lain tidak sama, baik itu dari infrastruktur maupun SDM yang ada. Sehingga dibutuhkan tim yang mampu membuat bahan ajar beserta alur proses/tahapan transfer ilmu yang mampu dijangkau mayoritas peserta didik di manapun berada. Bahan ajar berupa tutorial dengan berbagai bentuknya dapat melalui berbagai media dari yang paling tradisional hingga modern, intinya adalah dalam pendidikan jarak jauh esensi pembelajaran sebagai pemantik semangat bertumbuh dan berkembang  dalam hal intelektualitas, sikap, dan karakter harus tercipta dan hal itu dapat tercipta jika bahan ajar mampu mebuat peserta didik untuk fun learning dan secara hakikat merasa dekat dengan pengajar walau sebenarnya jauh, seperti sebuah judul lagu: jauh di mata dekat di hati, harus ada bahan ajar yang membangun chemistry bahkan menumbuhkan cinta.
  


Soal-2
Peranan media pembelajaran sangat menentukan keberhasilan pelaksanaan proses pembelajaran model PJJ.
Apa sajakah kriteria yang dibutuhkan dari sebuah media pembelajaran agar dapat memenuhi kebutuhan proses belajar mengajar dalam PJJ?
Jawab:
Internet user Indonesia tingkat 11 di dunia. Ini sungguh laporan yang luar biasa, kita harus optimis memandang ke depan bahwa Indonesia mampu menuju Negara maju, khususnya dalam bidang pendidikan lewat teknologi ITnya yang maju. Dari laporan ini, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa Indonesia telah mampu melakukan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) melalui Internet dengan media-media yang ada.


Namun memang dalam PJJ tidak hanya dibutuhkan teknologi yang tinggi ataupun internet super cepat. Ada beberapa kriteria yang harus dimiliki dalam PJJ, yaitu:


-Interaktif: Dalam proses pendidikan model PJJ harus terjadi interaksi antar pengajar, peserta didik, bahan ajar, dan media yang digunakan. Sebab, dalam PJJ interaksi langsung tidak terjadi dan kadang ini membuat siswa tidak semangat dalam belajar akrena merasa sendiri. Maka, dibutuhkan interaksi yang dinamis agar PJJ tetap berjalan karena ini adalah kebutuhan dasar manusia untuk tetap bertahan dalam apapun, karena manusia adalah makhluk social, butuh interaksi.
-Pembelajar Mandiri: Dibutuhkan pembelajar yang mandiri yang mampu belajar tanpa harus disuapi terus menerus oleh pengajar. Dalam PJJ, pembelajar harus mandiri karena memang model pembelajaran PJJ memberikan hak kebebasan model pembelajaran kepada siswa, siswa mempunyai hak otonom dalam menentukan gaya belajarnya. Sehingga, kewaiban peserta didik harus dimulai dari komitmennya kepada jadwal yang sudah ada dan bahkan ia buat sendiri untuk ditaati. Tanpa kemandirian atau independensi seorang pembelajar, PJJ tidak akan optimal.
-Mampu menjangkau seluruh pembelajaran di seluruh dunia (bahkan di akhirat jika bisa). PJJ harus menjadi fungsi sumber data informasi, maka diwajibkan mempunyai bahan ajar yang lengkap dan holistik.
- Adanya Assesment, berupa panduan, soal, tugas, feedback, evaluasi dll. Hal ini harus diadakan untuk mengikat peserta dalam mencapai target kompetensi yang harus dicapai.
-PJJ harus berkolaborasi dengan berbagai pihak dan bersifat sebagai komunitas, Open Learning. Sehingga informasi-informasi terbaru mampu dihadirkan karena jangkauan pengetahuan akan lebih luas jika berkolaborasi dengan yang lain.


Jadikan PJJ dengan ICTnya sebagai solusi bukan malah menambah masalah. PJJ butuh pengorbanan, akhirnya hak santai di rumah  seorang pengajar harus direlakan menjadi kewajiban mengajar PJJ. Di sini pula dibutuhkan manajemen dalam rumah jika memang pembelajaran harus dilakukan di rumah atau di tempay lain. Yang terpenting adalah MANAJEMEN WAKTU DAN MEDIA yang tepat untuk penggunaan PJJ.




Soal-3
Melalui Permendikbud No.24, PJJ telah diberikan ruang dan payung hukum untuk dikembangkan.


Jelaskanlah apa saja yang menjadi faktor pendukung maupun kendala perkembangan PJJ di Indonesia?


Jawab:
Faktor pendukung di Indoensia adalah pemerintah beserta turunannya sudah memberikan perhatian kepada PJJ ini sehingga akan lebih mudah jika PJJ harus melakukan inovasi, terbukti dengan Permendikbud no.24. Di Indonesia pun, untuk beberapa daerah juga sudah tersedia infrastruktur yang memadai untuk melakukan PJJ. Bahkan  jika memakai media tradisional semacam CD yang di dalamnya ada bahan ajar itu sangat mungkin dilakukan dimanapun. 


Kendala terberatnya adalah ketika PJJ harus memakai media dengan high technology seperti di luar negeri, masih butuh waktu untuk mewujudkannyakarena infrastruktur yang ada belum memadai . Juga kadang terkendala dengan karakter kurang mandiri dari peserta didik dan SDM penagajar yang mampu menerapkan PJJ masih sangat sedikit di Indonesia. 


Maka hal ini jangan dijadikan masala, tapi harus menjadi tantangan dan mencari solusi. Dibutuhkan juga penyuluhan dan pelatihan tentang PJJ ini agar lebih tersebar luas (tidak terjadi salah persepsi juga tentang PJJ) di Indoensia dan untuk persiapan menghadapi persaingan global di mana segala sesuatu akan terbuka luas, melintasi ruang, jarak, dan waktu.

0 komentar:

© 2011 Pekerja Kreatif, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena